Jembatan Cinta : The phenomenon

Sebenernya gw udah lama banget gw mau nulis ini. Tapi seperti yang udah-udah gw selalu terserang penyakit kronis yang selalu menggerogoti jiwa gw. Penyakit itu bernama MLZ aka. males. Dan karena itu gw selalu merasa bersalah tiap melewati TKP tanpa satupun posting yang gw buat tentangnya. Jadilah gw bulatkan tekad untuk membuat posting tak berguna ini demi menghilangkan perasaan bersalah tersebut. *lebhay*


Jembatan layang atau orang sering menyebutnya fly over Pasar Rebo memang sudah menjadi buah bibir di masyarakat. Bukan karena teknik arsitekturnya yang menawan, buuukaaannn. Jembatannya mah biasa aja. Fungsinya yang plus plus membuat jembatan itu jadi luar biasa.

Apa sih yang plus plus itu? Ya, jembatan itu selain berfungsi sebagai pengurai kemacetan lampu merah pasar rebo juga berfungsi sebagai tempat memadu kasih *tsaah* pasangan-pasangan yang 'hanya' punya modal cinta.

Kenapa gw bilang begitu? Karena menurut survey gw di atas itu anginnya kenceng banget, plus nggak ada tukang makanan cuma ada tukang buah dan minuman doang. Bisa kebayang dong resiko masuk anginnya gede banget. Dan lagi modal uang yang dikeluarin buat pacaran disana juga irit banget dengan cuma adanya dua macem tukang di atas. Makanya gw bilang mereka modal cinta. Kalo nggak cinta-cinta banget nggak bakalan deh cewek mau diajak pacaran di situ. *Nggak tau mbak Titi aku sih no*


Tapiiiii, berdasarkan survey asal-asalan gw. Gw menemukan bahwa ada 3 tipe orang lagi yang menyempatkan diri untuk melihat pemandangan dari fly over itu selain pasangan modal cinta tadi. Siapa aja mereka? Here we go...


"Sang pengembara"

Pengembara, pengelana, biker, or whoever you want to call them. Adalah  para pemotor yang sedang dalam perjalanan jauh Jakarta-Bogor melalui jalan raya bogor. Tau kan panjangnya jalan raya bogor? Itu jauhnya kayak dari sabang sampai merauke. Oke berlebihan, tapi yang jelas. Temen gw pernah ke rumahnya di Bogor Kota dari Cawang melalui jalan itu menghabiskan waktu dua jam tanpa henti dengan mengendarai motor. Dan catatannya adalah saat itu sudah jam 11 malam.

Bayangkan kalau siang yang penuh polusi dan kemacetan. Pasti para pengembara itu lelah dan ingin beristirahat sejenak. Dan mereka tergoda oleh warna-warni buah-buahan yang di jual di fly over dan mereka akhirnya merapat ke tepi dan membeli buah-buahan tersebut dan secara tanpa sengaja mereka menikmati 'pemandangan' yang tersaji dari atas mereka meski sebenarnya itu bukan tujuan utama mereka. Tujuan mereka mah teuteup Bogor atuh.


"Abege Alay"

Mereka ini biasanya nongkrong disini setiap pulang sekolah atau sekitar jam dua siang sampai jam empat sore. Kenapa mereka gw bedain dari pasangan modal cinta tadi? Karena mereka disini nggak pacaran. Mereka bergerombol dengan teman-teman mereka. Masih memakai bawahan biru dongker dan cari-cari gaya paling oke untuk selfie dan foto-foto disana.

Entah kebanggaan apa yang mereka rasakan setelah memposting foto mereka yang lagi duduk di pagar jembatan layang gw kurang paham. Survey gw ini emang nggak termasuk untuk mewawancarai mereka. Cuma ngamatin aja.


"Orang kepo"

Nah, kalo gw termasuk yang ini. Karena banyak yang menjadikan 'pemandangan' di bawah fly over sebagai hiburan orang-orang kayak gw ini jadi pengen tau apa sih bagusnya itu. Dan akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak dan berusaha menikmati apapun yang orang lain bisa nikmati dengan berada disana.

Buat gw keberadaan fly over ini merupakan sebuah fenomena khas Indonesia. Yang kalo kita bisa mikir tanpa melibatkan ego kita sendiri, kita bisa melihat bahwa bagi siapapun yang menjadikan itu hiburanbahagia itu sederhana. Hanya dengan duduk memandangi kemacetan Jakarta sudah merupakan sebuah hiburan tersendiri bagi sebagian orang.

Terlepas dari betapa berbahayanya berada di sana, nggak usahlah ngata-ngatain bahwa mereka kampungan atau apa. Toh kita nggak bisa bantu mereka untuk mendapatkan hiburan yang lebih layak kan? Lagipula biasanya yang benci berlebihan bikin ketula dan pada akhirnya menyukai apa yang dia benci.

Tiati loh....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan