Chennai Express

Postingan ini dibuat untuk membuat blog gw berisi bulan April di tahun 2015 ini :p. Sebenernya ada banyak banget yang ada di kepala gw tapi gw bingung yang mana yang mau gw tumpahkan sebagai tulisan. Tapi kayaknya itu akan menjadi sebuah tulisan yang lebih dalam maknanya dari tulisan review film ecek-ecek gw ini.

Dan kenapa gw bikin review film ini? Awalnya gw suka film ini karena yang main Shahrukh Khan dan film ini light. Nggak terlalu berat kayak film India lainnya yang berkisar antara drama keluarga, kasta, dan mafia war. Tetapi setelah gw tonton berulang kali, gw semakin suka dan nggak bosen sama film ini.

Gw adalah orang yang malas berpanjang kalam, karena kalo gw berpanjang kalam pasti ujungnya muter-muter tapi nggak sampai pada tujuannya. Jadi, review ini gw bikin poin per poin aja biar jelas dan lugas. 

Positifnya dari film ini adalah:
1. Shahrukh Khan-nya keren dan Deepika Padukone-nya cantik. (Yang ini nggak perlu penjelasan kan?)

2. Kita bisa lihat budaya lain dari India. Yup, yang gw suka dari film ini salah satunya adalah bahasanya. Gw benar-benar memusatkan perhatian gw pada dialog antara Rahul (Shahrukh Khan) dan Meena (Deepika Padukone) atau Meena dengan keluarganya (yang gw nggak tau nama asli mereka semua :D). Setelah beberapa kali nonton gw baru sadar bahwa logat mereka beda dan bahasa mereka beda. Disitu gw makin suka. Film India ini berhasil membuat gw tau bahwa ada sisi lain dari India yang nggak semua orang tahu. (Film Indonesia setahu gw baru Sokola Rimba yang benar-benar menggunakan bahasa daerah setempat dalam filmnya. Oke Cahaya dari Timur juga, tapi cuma logat aja. Untuk bahasa masih ketebaklah sama gw yang bukan orang asli sana)

3. Gw suka gambarnya. Sebagai penyuka film 'terang' gw suka banget liat gambar di film ini. Warna-warni,  ngingetin gw sama Kuch Kuch Hota Hai. Dan ini lebih bagus lagi dari Kuch Kuch Hota Hai. Selain karena teknologinya lebih bagus, fokus yang ingin ditonjolkan di film ini juga beda. Film ini fokus pada keindahan lain di sisi selatan India yang jarang tersorot oleh film-film Bollywood yang notabene berada di utara India.

4. Gw suka lagunya. Yeah, ini emang daya tarik tersendiri bagi film India. Tetapi di film ini, gw ngerasa nggak terlalu banyak ada lagu. Cuma ada tiga lagu di film dan satu di akhir. Dan tiga-tiganya gw suka. Pas dan manis aja lagunya. Sukalah pokoknya.

5. Komedinya pas, drama percintaannya dan nggak ada yang mellow. Gw ngakak di bagian mereka melucu dan emang gw lagi males dan mulai lelah sama hal-hal melankolis romantis yang bikin nangis-nangis (typical Indian movies) yang sama sekali nggak ada di film ini. Gw suka alur dimana Rahul dan Meena akhirnya saling jatuh cinta. Pas dan wajar aja gitu menurut gw. Nggak ada yang lebay seperti film India yang lain.

Oke, that's all. Nanti kalo kepikiran lagi dan kalo nggak males bakalan gw tambahin positifnya film ini. Sekarang kita beranjak ke hal negatif dari film ini yang cuma semata wayang terlintas di kepala gw, yaitu:

Ending film ini terlalu nggak masuk akal. Rahul yang nggak pakai persiapan apa-apa dengan tiba-tiba bisa ngalahin Tanggabali yang segede raksasa dan anak preman yang pastinya udah terlatih kekuatannya. Ini yang buat gw jadi ngerusak keindahan di awal yang sudah diciptakan.
Seandainya endingnya dibuat Rahul babak belur sampai bonyok tapi tetap bangkit dan berusaha ngalahin Tanggabali. Dan akhirnya Tanggabali tersentuh ngeliat kegigihan Rahul yang segitunya dan akhirnya merelakan Meena bersama Rahul pasti lebih cantik. Oke, emang pada akhirnya Tanggabali yang  bilang no more fight. Tapi sebelum itu ada Rahul yang nggak jadi ngegorok Tanggabali pakai celurit. Seandainya itu dibalik. Tanggaballi yang menghunus celurit ke leher Rahul tapi dia melihat mata Rahul yang masih nantang dengan berapi-api yang akhirnya buat dia nggak jadi ngebunuh Rahul dan memilih untuk merelakan Meena menikah dengan Rahul.
Buat gw ending yang seperti itu lebih masuk logika dan manis. Dan si raksasa Tanggabali pun 'terlihat' seperti 'manusia' yang sama punya hati juga kayak Rahul dan Meena. Ini sebenernya yang nggak gw suka dari film India kebanyakan. Mereka tuh terlalu mengagung-agungkan cinta dua insan seolah-olah yang punya dunia hanya mereka berdua, yang punya hati hanya mereka berdua, dan yang benar hanya cinta mereka.

But overall, hanya ada satu negatif berbanding lima positif kan? Itu menandakan film ini worth banget buat ditonton. Sampai sekarangpun gw masih belum bosen nonton. Dan ada beberapa pelajaran kok yang bisa diambil di film  ini selain tentang cinta.

Welcome May by the way!!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan