Breakfast At Tiffany's (Bukan review cuma curhat)

Bisa dibilang gw ini setengah feminis. Gw pernah 'perang' sama pacarnya temen gw di Facebook hanya karena gw nggak suka disebut wanita dan dia ngerasa nggak ada yang salah dengan penyebutan wanita. Yah okelah, untuk penyebutan wanita dan perempuan dan segala hal feminisme yang gw anut akan kita bahas di postingan lain. Karena postingan ini gw persembahkan untuk film yang gw idam-idamkan untuk gw tonton sejak sekitar tiga tahun yang lalu.

Sebenarnya sampai sekarangpun gw belum pernah nonton filmnya. Mungkin mental bajakan gw udah semakin merajalela karena baru sekarang gw kepikiran beli DVD yang asli. Dan harganya di amazon itu bikin nangis. Besok-besok gw cari di toko DVD deh (kalo nggak lupa).

Dan kenapa sih gw penasaran sama film (cerita) ini?
Rasa penasaran gw dimulai saat gw baca novel yang tokoh utamanya tergila-gila sama Holly Golightly - tokoh utama dalam film Breakfast at Tiffany's -. Dalam novel yang gw baca ini digambarkan bahwa Holly Golightly adalah sosok yang independent dan mandiri. Yah, seperti paragraf pembuka postingan ini. Gw ini setengah feminis dan suka banget sama cerita-cerita cewek mandiri. Dan sejak saat itulah gw pengeeennn banget nonton film ini (segampang itu yak? hahahahaha).

Sebenarnya sih rasa ingin nonton film ini hilang timbul. Kalo lagi inget aja. Nah, mungkin emang udah jodoh kali sama gw. Minggu lalu gw ke Gramedia nemu buku Breakfast at Tiffany's tergeletak di antara barisan buku baru. Langsung gw comot dan pergi ke kasir tanpa pikir panjang. Dan harganya emang paling murah diantara buku-buku inceran gw yang lain -35.000 saja- yang mau gw bayar pake kartu flazz gramedia gw yang kalo dibutuhin tiba-tiba raib entah kemana (oke ini curhat nggak penting)

Jadi, gimana si Holly Golightly? Sekeren yang diceritain di novel gak?
Bukan keren aja, tapi KEREN BANGET!! Yah, oke. Dia perempuan penghibur. Hidupnya kacau. Gila (kalo kata penulisnya). Tapi yang gw rasain dia menghidupi hidupnya. Dia percaya diri, menikmati apa yang dia kerjakan, memilih dan mencintai pilihannya apapun resikonya dan spontan. Dia tau apa yang dia mau, dia punya prinsip hidupnya sendiri yang mungkin nggak sesuai dengan norma di masyarakat tapi itulah dia.

Sebelumnya gw baca beberapa buku karya cewek yang tokoh utamanya cowok. Yang menurut gw sih fail. Kenapa? Karena gw masih merasakan sisi feminim di tokoh utama yang bikin itu cowok jadi lebih mirip cewek. Apa hubungannya dengan buku Breakfast at Tiffany's ini? Buku ini yang ngarang cowok, Truman Capote. Tapi dia nggak membuat si Holly keliatan kayak cowok. Dia bercerita tentang hidupnya Holly dengan menjadikan dirinya sebagai teman dekatnya Holly.

Adil sih menurut gw. Setomboy atau sebanci apapun cewek atau cowok tetep aja nggak akan pernah bisa nyamain perasaan cewek atau cowok sesungguhnya. Jadi, dengan memilih bercerita sebagai orang terdekat dari si tokoh utama merupakan cara paling baik untuk bercerita. Karena dengan begitu rasa yang ada di hati si tokoh utama tetap nggak keluar karena nggak ada yang tau kan?

Buku ini enak dibacanya. Penerjemahnya bagus, kadang-kadang gw ngakak sama kegilaan Holly. Yah, dia emang bener-bener gila, tapi cantik. Jadi banyak yang suka (dunia emang nggak adil :p).

Overall, gw masih mau nonton filmnya kok. Meskipun kalo gw liat dari trailer dan review orang agak beda sama bukunya. Ya iyalah, bukunya mah idealis banget. Nggak ada tuh kisah cinta menye-menye ala Hollywood. Nah, kalo filmnya? Kayaknya itu kisah pertemanan berubah jadi kisah cinta deh.

Ya udah, gitu aja. Kesimpulannya gw makin suka sama Holly Golightly. Gw masih setengah feminis. Dan gw masih mau nonton filmnya Breakfast at Tiffany's


Komentar

  1. eh dilah.. suka ngeblog juga.. gw beli DVD asli Breakfast at Tifanny's (Audrey Hepburn's collection, isinya bareng sama film Paris When it Sizzles) di gramedia tahun 2010 harganya 50 ribu kalo gasalah.. gw kan dulu miskin banget yak, tapi gw bela-belain beli tu DVD haha..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan