Kimbab/ Gimbab



Sebenarnya ini bukan kali pertama saya membuat Kimbab. Bukan yang kedua kali juga, tetapi untuk yang ketiga kalinya.

Pertama kali saya buat kimbab agak gagal sebenarnya. Karena nori (kim: dalam bahasa Korea, rumput laut pembungkus) yang saya gunakan terlalu kecil ukurannya, sehingga dengan kreativitas dan semangat yang memang tinggi waktu itu, saya menyatukan nori-nori kecil itu menjadi satu nori besar kemudian baru saya mulai menggulung.

Kimbab pertama saya memang bentuknya nggak karuan, jelek banget. Tapi saya masih tetap percaya diri untuk membawanya ke kantor dan meminta semua (berlebihan, hampir semua) orang di kantor mencoba kimbab saya yang jelek itu. Dan komentar mereka tidak mengecewakan. Mereka bilang kimbab buatan saya enak, dan bahkan ada beberapa yang penasaran cara membuatnya. Ya maklumlah, orang Indonesia belum terbiasa dengan makanan-makanan seperti itu, jadi keliatanya sulit.

Meski hasilnya jelek, tapi kimbab saya nggak hancur berantakan seperti yang digambarkan di drama Korea saat seorang yang tidak bisa memasak mencoba membuat kimbab. Saya berhasil menggulung dengan sekali percobaan, dengan nori yang sambung-menyambung itu. Jadi memang seharusnya tidak sesulit kelihatannya kan?

Kimbab ini adalah makanan anti gagal. dikali ketiga saya membuat makanan inipun saya selalu mendapat pujian dari para korban masakan saya (ini kesannya masakan saya jadi kayak racun ya?). Mungkin penyebab anti gagalnya adalah Kimbab merupakan makanan yang minim bumbu. Bagaimana tidak? Bumbu yang digunakan untuk membuat kimbab ini hanya tiga. Minyak wijen, merica bubuk, dan garam.

Dan karena makanan ini sukses membuat saya mendapatkan pujian dari para korban boleh dong ya saya berbagi resep di sini.


Bahan :
- Nori/Kim, setelah merasakan perjuangan menyatukan banyak nori kecil menjadi satu nori besar akhirnya saya membeli nori online yang memang digunakan untuk membuat sushi.
- Nasi putih, banyak yang bilang untuk membuat sushi atau kimbab harus menggunakan beras jepang yang pulen tapi tidak lembek. Dan karena beras jepang mahal, kita bisa menyiasatinya dengan menambah sedikit agar-agar putih saat memasak nasi untuk mendapatkan tekstur seperti beras jepang.
- Isian:
   * Wortel : Dipercobaan pertama dan kedua saya mengiris wortel tipis-tipis kemudian menumisnya dengan mengunakan sedikit minyak, garam dan merica bubuk. Namun dipercobaan ketiga, saya memotong wortel lebih tebal (seperti wortel yang disajikan bersama steak) kemudian mengukusnya. Untuk tampilan lebih cantik menggunakan metode ketiga ini, karena wortel terlihan lebih oranye dan besar.
   * Bayam : Ini sebenarnya opsional, saya menggunakan bayam karena memang resep aslinya menggunakan bayam meskipun bayam korea tidak sama dengan bayam indonesia. Bayam ini juga ditumis sebentar dengan sedikit minyak, garam, dan merica bubuk.
   * Telur : Ini juga merupakan resep asli. Telur di dadar kemudian dipotong tipis memanjang seperti taburan untuk nasi uduk namun lebih lebar sedikit. Dipercobaan ketiga saya tidak menggunakan telur sebagai isian.
   * Mentimun : Saya menggunakan timun jepang karena timun lokal biasanya pahit pada bagian ujungnya. Timun ini dipotong menyerupai wortel.
   * Sosis : Ini merupakan tambahan hasil kreatifitas saya untuk membuat rasanya lebih banyak.

Bumbu:
Seperti yang sudah saya sebutkan hanya tiga macam. Minyak wijen, merica bubuk, garam, dan (oke empat) sedikit minyak untuk menumis.

Cara membuat:
1. Masak nasi seperti biasa hanya ditambahkan sedikit agar-agar tanpa warna.
2. Setelah nasi masak, dalam keadaan panas bumbui dengan minyak wijen dan merica bubuk. Aduk-aduk hingga merata.
3. Taruh nori di atas sushi mat (bisa dibeli di pasar, tukang peralatan kue, bilang aja beli tiker untuk sushi :p). Perhatikan sisi yang halus ditempatkan di bagian luar sementara yang lebih kasar di bagian dalam.
4. Taruh nasi di atas nori. Perlahan-lahan ratakan. Sebaiknya sisakan nori sekitar setengah sentimeter kosong di setiap sisi agar tidak sulit menggulung dan hasilnya lebih rapi.
5. Taruh semua isian di satu sisi, kemudian gulung secara perlahan.
6. Tekan-tekan untuk memadatkan, kemudian potong dengan ukuran sesuai keinginan.
7. Dan hwalaahhh! Kimbab siap disantap.

Kimbab berbeda dengan sushi meski penampilannya mirip. Yang paling membedakan adalah isian kimbab biasanya sayuran dan makanan matang sementara sushi biasanya ikan mentah beserta pelengkapnya seperti alpukat dan mentimun.


Kimbab ini sebenarnya merupakan bagian dari mimpi komik saya. Mimpi komik saya adalah bisa piknik di bawah pohon sakura yang sedang berbunga. Sambil memakan bekal cantik  buatan sendiri dan minum jus jeruk bersama seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya. Semoga suatu saat nanti deh, ya.

Tahap selanjutnya saya harus bisa buat telur gulung ala korea sebagai teman kimbab dalam bekal cantik tersebut.

Semangat aja kalo gitu *\^0^/*!!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan