Cheese in The Trap

Gambar dari google

Drama ini cukup populer di Korea sana, namun tidak terlalu booming disini. Bukan karena pemainnya kurang ganteng atau cantik sih kayaknya. Tapi mungkin ceritanya yang cenderung sehari-hari dan nggak terlalu bikin baper membuat drama ini nggak cocok untuk penonton Indonesia yang cenderung baperan.

Yang buat saya tertarik menonton drama ini awalnya adalah karena ini diangkat dari komik webtoon. Buat saya menyenangkan aja sih membandingkan tokoh di komik dengan visualisasinya dalam drama. Karena sebelumnya saya agak kecewa dengan visualisasi drama dari komik Prince of Prince yang menurut saya nggak sesuai dengan karakter yang ada di komik. Tapi untuk drama ini saya cukup puas. Semuanya secara visual sesuai dengan apa yang ada di komik, meski tetap nggak mungkin seratus persen mirip.

Saya suka dengan ceritanya yang manis. Tentang kisah kasih anak kuliahan yang masih lucu-lucunya. Tentang cerita repot-repotnya kehidupan kampus yang penuh dengan tugas dan ujian. Tentang seorang remaja yang baru saja menjadi dewasa dengan semua masalahnya.

Drama ini berkisah tentang Hong Seol, seorang mahasiswi tingkat kedua sebuah universitas yang baru masuk lagi dari cutinya (dia cuti karena keluarganya punya masalah keuangan yang buat dia harus kerja dulu untuk bisa bayar uang kuliah). Saat dia masuk kuliah lagi di acara penyambutan anak baru, ada juga kakak kelas namanya Yoo Jung yang baru masuk kuliah juga (cuti untuk wajib militer). Disitulah kehidupan Seol mulai berubah karena pertemuannya dengan Jung.

Seol ini anak yang cantik, populer, pinter banget (sampai dapat beasiswa), dan pekerja keras. Hidupnya penuh dengan pikiran gimana tetap bisa kuliah sementara orangtuanya udah nggak bisa ngebiayain dia lagi. Sementara Jung pinter, ganteng, baik, dan anak orang kaya (tipikal cowok drama Korea yang bikin cewek-cewek se-Indonesia baper hingga tingkat delusional).

Awalnya Seol merasa ada yang aneh dengan Jung dan merasa  bahwa Jung tidak sebaik kelihatannya. Bahkan di tahun awal mereka bertemu, Seol merasa Jung yang bermuka dua sedang memanfaatkan orang lain untuk mengganggunya karena Seol pernah menuduh Jung melakukan sesuatu yang mencemarkan nama baik senior mereka, Sang Cheol. Semua itu bahkan membuat Seol frustasi hingga ingin kembali cuti di tahun berikutnya. Tetapi niat itu urung dilaksanakan karena Seol ternyata mendapat beasiswa penuh tahun itu, beasiswa yang sangat diidam-idamkannya mengingat dia sedang dalam masalah keuangan.

Di tahun kedua, hubungan Seol dan Jung berubah. Jung yang tadinya menurut Seol bermuka dua (baik pada Seol hanya di depan orang lain) kini menjadi baik pada Seol setiap saat. Awalnya Seol tetap curiga motif dibalik kebaikan Jung mengingat hubungan mereka yang buruk, tetapi pada akhirnya dia luluh juga pada Jung dan akhirnya mereka menjadi kekasih (cieee kekasih). Hidup nelangsa Seol yang kurang biaya akhirnya terbantu berkat kedekatannya dengan Jung. Meski tidak sekaya Raja Arab tetapi kekayaan Jung mampu membuat hidup Seol lebih mudah dengan manuver-manuver yang mampu membuat Seol mau menerima bantuannya tanpa merasa seperti pengemis atau aji mumpung punya pacar kaya.

Masalah nggak selesai sampai disitu. Ternyata kecurigaan Seol terhadap Jung selama ini tuh benar. Meski Jung bukan orang yang tidak baik seperti anggapan Seol sebelumnya, Jung juga tidak bisa disebut orang baik. Dia memiliki masalah kejiwaan yang berpengaruh terhadap perilaku sosialnya dan tentu saja berpengaruh pada hubungan mereka.

Selalu ada orang ketiga dan keempat dalam sebuah drama Korea. Kali ini orang ketiga dan keempatnya adalah sepasang saudara kembar Baek In Ho dan Baek In Ha. In Ho dan In Ha adalah cucu dari seorang profesor yang berjasa entah apa pada ayahnya Jung sehingga dia memutuskan untuk merawat kedua anak tersebut setelah kakeknya meninggal dan mereka mendapat kekerasan fisik dari keluarganya.

In Ha adalah seorang yang impulsif. Hidup hanya untuk bersenang-senang dan tidak peduli pada apapun selama hidup mewahnya dipenuhi oleh ayahnya Jung. Sementara In Ho, sejak SMA dia memutuskan untuk putus sekolah (karena merasa dijadikan sebagai anjing peliharaan oleh ayahnya Jung) dan hidup mandiri di jalanan.

In Ha menjadi pengganggu hubungan mereka karena Jung meminta pada ayahnya untuk berhenti membiayai hidup In Ha jika dia tidak mau bekerja. Dan tentu saja In Ha tidak mau terima itu. Dia tidak mau hidup mewahnya terganggu karena harus belajar ini itu demi uang yang sebelumnya bisa ia dapatkan dengan mudah.

Sementara In Ho dia bertemu dengan Seol 'secara tidak sengaja'. Ia kemudian berteman baik dengan Seol hingga memiliki nama panggilan khusus untuk Seol. Yang (gampang banget ketebak) akhir pertemanan mereka berubah jadi cinta kayak lagunya Zigas.

Sebenarnya saya lebih menyukai In Ho dibandingkan dengan Jung. Karena In Ho memiliki hati yang lebih tulus dan hidup yang lebih bebas. Sementara Jung, dia terlalu terikat. Kebebasannya terbatasi dengan aturan bahwa dia harus bersikap baik. Dan semua sikap Jung selalu ada udang di balik bakwan eh batu. Tapi, yah namanya juga drama. Tidak pernah ada tempat bagi orang ketiga dalam sebuah kisah cinta.

Overall sih. Drama 16 episode ini ringan banget dari segi konflik. Ini lebih banyak ke konflik batin Hong Seol yang kaget terhadap perubahan hidupnya dan orang-orang disekitarnya. Dan drama kehidupan kampus yang seru dan nggak rumit-rumit banget buat kita yang udah pernah mengalaminya. Paling satu yang buat kita sedikit mikir sakit apa sih ini sebenarnya si Yoo Jung ini dari semua sikap 'abnormal' yang dia tunjukin ini.

Tapi menurut saya endingnya agak terlalu dipaksakan karena tiba-tiba semuanya berubah hanya karena satu kejadian. Which is kalo Seol mau muak ya muak aja dari dulu toh dengan semua kelakuan aneh Jung dan In Ha akhirnya dia balik lagi terus sama Jung dengan alasan klise (cinta). Kenapa baru sekarang muaknya? Ah, ternyata dia lebih cinta diri sendiri ketimbang cinta sama Jung. Seharusnya dia sadar bahwa itulah resikonya mencintai orang yang 'sakit jiwa'. Dan kenapa juga orang yang nggak salah apa-apa dia salahin hanya karena dia saudara orang yang berasalah itu. Ending ini yang menurut saya membuat citra baik Seol runtuh seketika.

Oh, dan perbedaan cukup mencolok dari komik dan drama adalah kepribadian si Hong Seol. Kalo di komik Seol lebih ekspresif, sementara di drama dia lebih pemikir.

Udah itu aja.

Eh, satu lagi. Drama percintaan dan kehidupan Hong Seol diselingi dengan drama percintaan antara dua sahabatnya Bora dan Euntaek, dan adiknya Seol dan Ayoung. Selain kisruh masa lalunya Yoo Jung dengan si kembar Baek yang jadi benang merah hubungan buruk mereka di masa kini. 

Tambah satu lagi deh. Park Hae Jin masih pantes kok meranin cowok yang usianya lebih muda  10 tahun dari usianya sebenarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan