Pakaian Perempuan

Hari ini seorang perempuan berpaham liberal membagikan status seseorang yang berisikan foto dan video tentang anak-anak perempuan yang menggunakan abaya panjang, jilbab panjang, dan niqab. Status yang dibagikan oleh perempuan liberal tersebuy berisi tentang kampanye mendidik anak perempuan untuk berpakaian syar'i sejak kecil. Karena menurut si pembuat status tersebut berpakaian syar'i selain kewajiban seorang muslimah yang tertulis dalam al qur'an, juga dapat melindungi perempuan dari kejahatan laki-laki. Si perempuan liberal membagi status tersebut dengan caption, "Apa yang Anda pikirkan tentang ini?".

Kita sebut saja si perempuan liberal dengan Mbak A dan si pembuat status Mbak B. IMHO, Mbak A dengan caption-nya yang mempertanyakan tentang status Mbak B membuatnya menjadi orang yang mempertanyakan tentang kebebasan seseorang terhadap hidupnya dan hidup anak perempuannya. Hal yang bertolak belakang menurut saya, karena selama ini dia adalah pejuang bagi kebebasan dan kesetaraan bagi kaum perempuan. Dimana letak kebebasannya saat orang lain (dalam kasus ini Mbak A) mempertanyakan pilihan hidup orang lain (Mbak B dengan abaya, jilbab, dan niqabnya)? Lagian sih aneh, jika Mbak B dan perempuan lain yang memilih berpakaian seperti itu nyaman dan bahagia dengan hidupnya bukankah kesetaraan gender sudah tidak penting lagi buat mereka? Ngapain repot-repot memperjuangkan sesuatu yang tidak penting?

Yah, apapun maksud Mbak A mempertanyakan tulisan Mbak B, membagikan status tersebut menghasilkan komentar yang berbeda-beda dari pengikutnya. Yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Yang bilang pakaian itu tidak nyaman dan menyulitkan aktifitas anak dalam bermain.

Darimana ya mereka tau kalau berpakaian serba tertutup itu tidak nyaman? Bahkan menggunakannya saja tidak. Atau bahkan jika itu tidak nyaman bukankah si anak bisa protes pada ibunya. Atau apa dia sudah bertanya pada anaknya apakah nyaman atau tidak menggunakan pakaian seperti itu. Subyektif banget.

2. Yang bilang itu hak dari orangtuanya untuk mendidik anaknya sesuai dengan kebenaran yang dipercayanya.

Saya setuju dengan komentar yang ini. Anak-anak belum memiliki kebebasan karena usia atau pikiran mereka belum matang untuk berpikir dan memilih sendiri. Orangtualah yang berperan mendidik dan mengarahkan anaknya sesuai dengan kebenaran yang mereka anut terutama ibu. Semua ibu di dunia ini melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh Mbak B, meskipun nilai yang diajarkannya berbeda. Termasuk Mbak A. Nggak beda bukan sebenarnya yang dilakukan Mbak A dan Mbak B? Yang beda hanya nilainya. Jadi, menurut saya Mbak A tidak berhak mempertanyakan keputusan Mbak B.

3. Yang berpendapat bahwa pakaian tidak ada pengaruhnya pada kejahatan laki-laki yang diterimanya.

Well, saya agak setuju. Di jaman yang serba terbuka ini bisa jadi kejahatan bisa tertimpa kita karena ulah orang lain bahkan yang nggak ada hubungannya sama kita. Sebagai contoh, sepasang muda mudi nonton film Wonder Woman di bioskop. Si pemudi berpakaian 'wajar' yang sama sekali tidak menarik perhatian SIAPAPUN. Mereka asyik menonton aksi Gal Gadot yang berpakaian seadanya yang mengundang birahi si pemuda. Nah, kalo gini siapa yang berpakaian terbuka? Gal Gadot. Dan yang berpotensi terkena pengaruh birahi si pemuda? Ya si pemudi kan? Dunia emang nggak adil....wk wk wk.

Ah, itu mah perempuannya aja yang nggak bisa jaga diri? Cibir perempuan yang lain. Kalo ada yang bilang gini senyumin aja. Kita bahas di lain tema tentang perempuan adalah tawanan.

Yah, berpakaian seperti apapun perempuan selalu salah (jadi, yang bilang perempuan selalu benar dan laki-laki selalu salah mikir lagi deh!), tapi menurut saya adalah tidak baik menganggap salah pilihan berpakaian orang lain yang mereka pilih sendiri, nyaman dalam memakainya, bahagia dengan pilihannya, dan mencoba mengajarkan pada anak-anak perempuan mereka dengan bahagia akan pilihannya.

Liberalism is about minding our own bussiness, not questioning about other people's choices.

Cheers!!! 😘😘

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Kimbab/ Gimbab