Tetaplah Menari


Kamu...
Menggenggam tanganku
Menarikku lembut dalam pelukanmu

Menuntun kakiku untuk melangkah
Satu langkah ke depan
Satu langkah ke belakang

Perlahan-lahan...
Berulang-ulang...
Hingga kita terbiasa
Hingga kita seirama
Dan kita menikmatinya

Kita menari
Kita berdansa
Dalam gelap yang pekat...

Kamu tersenyum...
Aku menangis...
Kita tetap menari
Kita tetap berdansa
Dalam bahagiamu, dalam tangisku
Dalam diam...

Kamu berkata,
"Tetaplah menari meski gelap, meski pekat
Nanti gelap itu akan pergi dengan sendirinya
Tanpa kita sadari
Karena kita asyik menari

Tetaplah menari meski hujanmu tak menghadirkan pelangi
Karena pelangi akan datang dengan sendirinya
Tanpa kita sadari
Karena kita asyik menari

Tetaplah menari meski tak ada seorangpun yang peduli
Karena mereka tetap tidak akan peduli
Dan kita tetap asyik menari

Apapun yang terjadi, menarilah!
Menarilah bersamaku
Dan jangan pernah berhenti"

Aku tersenyum dalam tangis
Kamu dan tarianmu menyinari gelapku
Kamu dan tarianmu menghapus sedihku
Kamu dan tarianmu ceriakan sunyiku

Dan satu lagi katamu,
"Jangan pernah lagi menanti senja
Karena meski indah, senja mengubah terang menjadi gelap
Ganti senjamu dengan fajar
Karena dia sama indahnya dengan senja
Dan menyibak gelap menjadi terang"

Aku menyandarkan kepalaku di bahumu
Sambil mengangguk tanda setuju

Aku memejamkan mataku untuk menikmati tarianmu
Perlahan-lahan...
Berulang-ulang...
Selangkah demi selangkah...

Bersamamu...
Fajarku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan