Arusnya terlalu deras

Beberapa hari ini bacaan gua cukup lumayan bikin otak gua mikir sampai akhirnya.....Damn It! Ini mana yang benar sih?

Bagi para pencinta teori konspirasi, pasti tahu banget sama yang namanya tatanan dunia baru yang digagas oleh sekelompok orang yang 'terlalu berkuasa' untuk membuat dunia ini seperti impian mereka. Eh, tapi bukan itu yang mau gua ceritain. Udah cukuplah gua belajar gituan yang makin buat gua kehilangan arah hidup.

Disini gua mau cerita dimana dunia maya sudah begitu banyak mempengaruhi dunia. Awalnya gua masih terlalu polos dengan menganggap apa yang tertulis, apa yang terdengar, dan apa yang terlihat itulah kenyataannya. Tapi setelah dipikir lagi dan ditelaah. There is no such thing that makes you sure about the fact except you experienced it by yourself. Buat gua sebuah tulisan mesiki dengan foto dan video masih berkemungkinan menjadi hoax.

Berapa banyak kalimat yang dibuat berdasarkan opini, foto yang direkayasa, dan pemeran-pemeran bayaran yang digunakan untuk membuat video lebih dramatis. Setelah menyadari itu semua gua semakin tidak bisa mempercayai pemberitaan apapun melalui media manapun. Semuanya gua saring dengan menggunakan opini dan logika gua sendiri :p.

Perang pemikiran ini emang benar-benar bikin gua mikir. Sebenarnya opini seperti apa yang diinginkan penulis dari pembacanya. Terpengaruhkah? Atau mempertanyakan tulisannya? Who knows? Dan pada akhirnya gua memilih untuk tidak ambil pusing.

Beberapa orang larut dalam perang opini dengan merasa paling benar satu sama lain. Beberapa orang tertawa-tawa karena pancingannya berhasil. Beberapa orang terdiam karena tidak tahu apa yang mereka perdebatkan dan sibuk dengan dunianya.

Dan gua. Memilih diam, memperbaiki diri, menjadi lebih bermanfaat seraya berdoa, "Wahai Tuhan Yang Maha Benar. Mohon tunjukkan pada hamba yang benar itu benar dan berikan hamba kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkan pada hama yang salah itu salah dan berikan hamba kekuatan untuk meninggalkannya."

Di dunia yang semakin bebas ini kebenaran hanya akan menjadi sebuah opini sampai kita kembali lagi pada Tuhan Yang Maha Benar. Dan gua tidak ingin terseret dalam arus opini sehingga harus membenci seseorang atau sesuatu secara berlebihan. When I don't like it, I keep it in my heart until I had a chance to say it. Gua tidak akan berusaha untuk mempengaruhi, tapi gua akan menyampaikan pandangan-pandangan berdasarkan logika gua, pengalaman gua, dan ilmu yang gua terima secara serampangan.

Tapi pada dasarnya. Buat gua mengajak orang lain kepada kebenaran adalah sebuah keharusan. Kebenaran yang menenangkan, bukan yang menggelisahkan, dan membuat kita tidak menjadi diri sendiri.

Ah, ngomong apa sih gua :P?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Tentang Bahagia

Hey!

Pakaian Perempuan